Pemantauan Kebisingan (Noise Mapping Report) di PT F

Authors

  • Diah Andianingsari Wibisono Bina Sarana Informatika
  • Abdul Rahman

Keywords:

Pemetaan kebisingan, tingkat kebisingan, Sound level meter

Abstract

Kebisingan yang terjadi pada area produksi berpengaruh pada kesehatan dan kenyamanan operator saat bekerja sehingga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. PT. F merupakan perusahaan yang memproduksi bahan pelumas berlokasi di provinsi Banten. Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan oleh PT. F sebagai bentuk komitmen dalam menaati aturan pemerintah dan menghindari pekerja dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja, maka dilakukan pengukuran tingkat kebisingan di area kerja pabrik dengan membuat noise mapping. Analisis tingkat kebisingan yang dilakukan adalah menggunakan metode noise mapping dengan alat Sound level meter dan software suffer 15. Metode ini merupakan salah satu teknik pengukuran pemetaan area lokasi kebisingan di tempat kerja yang tepat,  sehingga dapat mengetahui area lokasi kebisingan yang melebihi nilai ambang batas 85 dB(A). Hasil pengukuran tingkat kebisingan ini tidak bisa dibandingkan dengan nilai ambang batas kebisingan lingkungan kerja yang diatur di dalam Permenaker 5 Tahun 2018, karena durasi pengukuran tidak dilakukan selama 6-8 jam. Namun, nilai kebisingan yang dituangkan menjadi peta kebisingan dapat menggambarkan sebaran kebisingan sesaat di area pabrik PT. F Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan di areal kerja pabrik PT. F, diketahui intensitas kebisingan yang terukur berkisar antara 56 – 92 dB(A).  Titik pengukuran dengan nilai kebisingan terendah diperoleh di K.47 Unloading area dengan kebisingan 56 dB(A) dan titik kebisingan tertinggi diperoleh di K.5 Blending Lt.2 dengan kebisingan yang terukur sebesar 92 dB(A).

 

Published

2023-02-02