UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SAWO MANILA (Manilkara zapota L) SEBAGAI ANTIDIARE TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

Authors

  • In Rahmi Fatria Fajar Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal
  • Hanggoro Dwi Cahyo Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal

DOI:

https://doi.org/10.62702/ion.v1i1.24

Keywords:

ekstrak etanol daun sawo, antidiare, defekasi, mencit putih jantan (mus musculus)

Abstract

Abstrak

Daun sawo diketahui mengandung alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, steroid, triterpenoid dan glikosida.Salah satu kandungan yang terdapat didalam daun sawo adalah senyawa tanin.Tanin  mempunyai sifat adstringen yang diperuntukkan untuk mengatasi disentri dan diare. Diare adalah keadaan buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam dan disertai dengan muntah, demam, rasa tidak enak di perut dan menurunnya nafsu makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare ekstrak etanol daun sawo pada mencitputih jantan (mus musculus).Metode penelitian pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70 %. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 150 mg/22gBB, 300 mg/22gBB dan 600 mg/22gBB, Na CMC sebagai kontrol negatif dan loperamid sebagai kontrol positif.Pengujian aktivitas antidiare ekstak etanol daun sawo menggunakan metode defekasi dengan pengamatan beberapa parameter seperti pengamatan awal terjadi diare, frekuensi diare, berat fases dan lama terjadi diare setiap 30 menit selama 4 jam.Hasil penelitian menunjukkan Aktivitas antidiare dengan metode defekasi diketahui bahwa ekstrak etanol daun sawo dosis 300 mg/22gBB dan 600 mg/22gBB tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif sedangkan Pemberian Na CMC 0,5% dan dosis 150 mg/22gBB  berbeda signifikan dengan kontrol positif. Hasil analisa data menggunakan one way ANOVA, kemudian dilanjutkan dengan uji HSD.Kesimpulan ekstrak etanol daun sawo dengan analisauji statistik anova (p<0,05) yang mempunyai aktivitas antidiare pada mencit jantan dengan metode defekasi yang diinduksi dengan minyak jarak adalah dosis 600 mg/22gBB dan 600 mg/22gBB.

 

Abstract

Sapodilla leaves are known to contain alkaloids, saponins, tannins, phenolics, flavonoids, steroids, triterpenoids and glycosides. One of the ingredients contained in sapodilla leaves is the tannins compound. Tannins has astringent properties intended to treat dysentery and diarrhea. Diarrhea, which is soft or liquid bowel movements, can be mixed with blood or mucus, with a frequency of 3 times or more within 24 hours and is accompanied by vomiting, fever, discomfort in the stomach and decreased appetite. The purpose of this study was to determine the antidiarrheal activity of ethanol extract of sapodilla leaves in mice(mus musculus). Extracts were made by maceration using 70% ethanol solvent. The extract dosage used was 150 mg / 22gBB, 300 mg / 22gBB and 600 mg / 22g BB, Na CMC as a negative control and loperamide as a positive control. Examination of the ethanol antithrare activity of sapodilla leaf using defecation method by observing several parameters such as the initial occurrence of diarrhea, frequency of diarrhea, weight of fases and duration of diarrhea every 30 minutes for 4 hours.The results showed antidiarrheal activity with defecation method is known that ethanol extract of sapodilla leaves with dose of 300 mg/22g BB and 600 mg/22gBB did not differ significantly with positive control whereas administration of 0.5% CMC Na and dose of 150 mg/22gBB were significantly different from positive control. The results of data analysis using one way ANOVA, then proceed with the HSD test. Conclusion ethanol extract of sapodilla leaves with anova statistical test analysis (p <0.05) which has antidiarrheal activity in male mice with defecation method induced with castor oil is a dose of 600 mg / 22g BW and 600 mg / 22g BW.

Published

2020-08-05